Sejarah SD Xaverius 1 Bandarlampung
Sejarah SD Xaverius memang sangat panjang. Untuk mencapai usia yang saat ini sudah 90 tahun, banyak hal yang sudah dialami oleh sekolah ini. Untuk lebih mengenal SD Xaverius 1 Bandarlampung, perkembangan sekolah ini akan kami sampaikan dalam 2 fase.
- Masa sebelum kemerdekaan
20 Juni 1927 :
Suster – suster Kongregasi Hati Kudus hadir pertama kali di Palembang untuk membaktikan seluruh hidup mereka bagi dunia pendidikan. Mereka adalah Sr Martini, Sr Bonifacia, Sr. Gabriella, dan Sr. Imaculee sebagai misionaris untuk menyebarkan kabar gembira Injil lewat bidang karya-karya sosial pendidikan ke Indonesia.
1 Agustus 1930 :
Pastor Van Oort Scj mendirikan SD Xaveius. Sekolah Katolik pertama di Telukbetung dan meminta Suster-Suster Hati Kudus untuk mengelola sekolah tersebut, dan menunjuk Sr. M. Helena Kompier sebagai Kepala Sekolah dengan sarana prasarana yang sangat terbatas.
Tahun 1932 :
Sr. M. Helena Kompier sakit dan kembali ke Belanda. Tanggung jawab digantikan oleh Sr. Amantia de Boer. Saat itu jumlah peserta didik baru mencapai 140 orang.
Tahun 1933 :
Xaveius mengalami peningkatan kepercayaan dan menjadi pilihan pertama untuk menyekolahkan anak-anak mereka, tercatat ada 274 peserta didik yang terdaftar. Saat itu juga didirikan asrama Putri.
Tahun 1935 :
SD Xaverius meningkatkan tenaga kependidikan dan sarana ruang kelas menjadi lima pararel serta menyediakan bus untuk mengantar jemput peserta didik, dikarenakan antusias masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di Xaverius.
Tahun 1938 :
Berdirilah Theresia Stiching, yayasan yang menaungi karya pendidikan para suster di Palembang . Yayasan inilah yang menjadi cikal bakal Yayasan Lembaga Miryam.
Tahun 1941 :
Kronik biara mencatat bahwa “lulusan SD Xaverius banyak melangkah ke jenjang selanjutnya dengan hasil yang gemilang”.
- Masa kemerdekaan
Tahun 1942 – 1950 :
Kegiatan sekolah terhenti dikarenakan banyak suster-suster yang ditangkap oleh
Jepang sebagai tawanan perang.
3 Januari 1950 :
Sekolah kembali dibuka. dengan Suster Huberdina sebagai Kepala Sekolahnya
Tahun 1958 :
Theresia Stiching diganti menjadi Jajasan Lembaga Miryam bersama-sama dengan Yayasan Keuskupan tanjung Karang mengelola pendidikan Katolik di Lampung.
Sejak itu Sekolah Xaverius Telukbetung terus berkembang dan menjadi kebanggaan
bagi masyarakat Lampung. Komitmen pada pembentukan kepribadian manusia secara utuh menjadi kekhasan Sekolah Xaverius Telukbetung. Prestasi demi prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik, terus diraih.
3 September 1979 :
YAYASAN Keuskupan Tanjung Karang mengeluarkan Surat Keputusan N0. 93/V-VIII/ YX/IX-79 tentang berdirinya sekolah SD Xaverius Telukbetung yang berlaku surut mulai tanggal 1 Agustus 1930
25 Juli 1988 :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Lampung mengeluarkan surat izin pendirian sekolah Nomor : A.11.8071/I.12/T/1988 untuk SD Xaverius yang berlaku surut dan terhitung berlaku mulai tanggal 1 Agustus 1930.
Tahun 2009 :
Yayasan Lembaga Miryam sudah mulai berproses untuk memisahkan diri dari Yayasan Keuskupan Tanjungkarang.
Tahun 2012/2013 :
Mulai membuka layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sebagai rintisan sekolah inklusif
14 Juli 2014 :
Serah terima tujuh SD Xaverius dari yayasan Keuskupan Tanjungkarang ke Yayasan Lembaga Miryam, yang di dalamnya termasuk SD Xaverius Telukbetung yang kemudian menjadi SD Xaverius 1 Bandarlampung.
Tahun 2016
Gedung baru yang dibangun selama kurang lebih satu tahun diberkati penggunaan nya pada tanggal 18 Agustus 2016 oleh Mgr. Harun Yuwono dan diresmikan pada tanggal 19 Agustus 2016 oleh bapak Walikota Herman HN, MM
Tahun 2018 :
Sekolah Dasar Xaverius 1 Bandarlampung mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, menjadi sekolah inklusi.
Tahun 2018 :
Pada tahun 2018 juga, SD Xaverius 1 mendapatkan serifikat Sekolah Ramah Anak dari Kepala Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2018
Tahun 2018-2020 :
SD Xaverius 1 Bandarlampung semakin go publik bersama dengan lembaga yang lain dalam turut memajukan dunia pendidikan